jelaskan tentang periode megalitikum
IPS
auliapudewib
Pertanyaan
jelaskan tentang periode megalitikum
1 Jawaban
-
1. Jawaban nananawwie
Zaman Megalitikum ini terdapat 2 periode yaitu zaman batu tua dan zaman batu muda, zaman batu tua menyebar ke Indonesia pada zaman Neolitikum (2500-1500 SM) yang menghasilkan peninggalan-peninggalan seperti kapak persegi, menhir, punden berundak, dan arca statis. Kemudian zaman batu muda mulai menyebar ke Indonesia pada zaman Perunggu (1000-100 SM) yang menghasilkan benda peninggalan seperti dolmen, waruga / sarkofagus dan arca dinamis dari sekian banyak peninggalan pada zaman batu tua dan zaman batu muda juga masih menggunakan batu kasar untuk membentuk benda-benda tersebut.
Dari berbagai benda-benda atau bangunan yang dihasilkan atau dibuat oleh manusia pada saat itu memiliki fungsi yang berbeda yaitu:
1. Menhir adalah sebuah batu besar yang berdiri tegak di tanah yang digunakan untuk menyembah arwah nenek moyang.
2. Dolmen adalah meja yang terbuat dari batu yang berfungsi untuk meletakkan sesajen yang dipersembahkan untuk arwah nenek moyang.
3. Sarkofagus adalah tempat untuk meletakkan jenazah yang terbuat dari batu dan pada umumnya di dalam sarkofagus tersebut terdapat mayat
Pada zaman megalitikum mata pencaharian masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidupnya adalah dengan cara berburu dan meramu, setelah memasuki masa orde baru sekarang masyarakat tersebut sudah mulai memiliki mata pencaharian yaitu bercocok tanam. Jika dulu manusia di zaman ini disebut foodgathering yang artinya mengumpulkan makanan sendiri tetapi sekarang mereka sudah memasukin taraf foodproducing byang artinya sudah bisa menghasilkan makanan sendiri dengan cara bercocok tanam. Pada masa ini manusia mulai mengenal sumber alam dan mulai menguasainya, mereka mulai menanam tanaman dan juga berternak. Demi mendapatkan lahan untuk menanaman tanaman tersebut mereka harus membakar pepohonan yang ada di hutan, tanaman yang biasa mereka tanam adalah umbi-umbian. Jika lahan yang mereka tanami kondisinya kurang baik untuk digarap, maka mereka segera mencari lahan lain yang seridaknya dapat mereka garap dengan baik. Masyarakat megalitikum ini juga berternak hewan seperti kerbau, sapi, dan kuda.
Hidup yang serba ketergantungan kepada alam ini membuat cara hidup mereka bergotong-royong, dalam melakukan persembahan/penyembahan kepada arwah leluhur maupun kekuatan alam, masyarakat ini melakukannya secara bersama-sama. Biasanya yang memimpin upacara ini adalah masyarakat yang usianya paling tua atau di tuakan oleh masyarakat yang bersangkutan. Pemimpin inilah yang mempunyai hak untuk menentukan kapan acara “sedekah bumi” dan upacara-upacara religius lainnya dilaksanakan. Pemimpin inilah yang juga dipercayai oleh masyarakat setempat dalam hal mengusir roh jahat, mengobati orang sakit, dan memberikan hukuman kepada warganya yang melanggar nilai atau hukum yang diberlakukan.
Masyarakat di zaman batu ini percaya kepada nenek moyang yang pertama kali mendirikan kampung tempat tinggal mereka. Untuk menghormati arwah para nenek moyang tersebut maka masyarakat mendirikan menhir yang berupa tiang atau tugu dan mereka juga memberikan sesajen untuk arwah nenek moyang mereka dengan cara membuat dolmen.
Disebut zaman batu besar karena di zaman ini menghasilkan benda peninggalan dalam bentuk monumental yang terbuat dari batu besar yang bahan dasarnya kasar. Kemudian peninggalan ini muncul pada akhir zaman Neolitikum tetapi berkembang pada zaman perunggu. Suku dayak dengan ras proto melayu dan bangsa deuteuro melayu (melayu muda) yang migrasi ke Indonesia dengan membawa kebudayaan dongson yang mempunyai keturunan Jawa, Bali, Bugis, Madur, dll.
maaf kalau salah