Apa yang dilakukan ISDV agar mendapat dukungan dari rakyat Indonesia

Partai ISDV yang baru berdiri pada tahun 1914 merasa kesulitan mendapatkan basis dukungan massa melihat rakyat tidak terlalu suka dengan ideologi-ideologi yang datang dari daratan Eropa. Oleh karena itulah, kemudian ISDV ditengarai melakukan infiltrasi dengan cara menyisipkan tokoh-tokoh ISDV ke dalam SI seperti Semaon, Darsono, Tan Malaka, dan Alimin Prawirodirdjo yang menyebabkan SI kemudian pecah menjadi dua jenis, yaitu SI Semarang yang dikenal dengan SI Merah dibawah pimpinan Semaon dan SI dibawah kepemimpinan Tjokroaminoto yang dikenal dengan nama SI Putih