mengapa jika dilihat dari bumi, bulan selalu tampak dalam fase fasenya di sepanjang waktu
Fisika
Septianrlaf
Pertanyaan
mengapa jika dilihat dari bumi, bulan selalu tampak dalam fase fasenya di sepanjang waktu
1 Jawaban
-
1. Jawaban Rinitokk
Bulan adalah benda langit yang tidak mempunyai sinar sendiri. Cahayanya yang tampak dari bumi sebenarnya merupakan sinar matahari yang dipantulkan olehnya. Dari hari ke hari bentuk dan ukuran cahaya bulan itu berubah-ubah sesuai dengan posisi bulan terhadap matahari dan bumi.
Pada saat bulan persis antara bumi dan matahari-yaitu saat ijtima’/iqtiran(yang berarti berkumpul atau bertemu)-maka seluruh bagian bumi tidak menerima sinar matahari sedang persis menghadap kebumi. Akibatnya pada saat itu bulan tidak tampak dari bumi yang diistilahkan dengan muhak atau bulan mati
Ketika bulan bergerak, maka ada bagian bulan yang menerima sinar matahari terlihat dari bumi. Bagian bulan ini yang terlihat dari bumi sangat kecil dan membentuk bulan sabit.itulah yang dikenal dengan hilal awal bulan.
Semakin jauh bulan bergerak meninggalkan ijtima’ semakin besar pula cahay bulan yang tampak dari bumi. Sekitar tujuh hari kemudian sesudah bulan mati, bulan akan tampak dari bumi dengan bentuk setengah lingkaran. Itulah yang disebut dengan kwartir I atau tarbi’ awal.
Pada akhirnya sampailah bulan pada titik tejauh dari matahari dan secara penuh menghadap ke matahari yang disebut dengan saat istiqbal. Pada saat istiqbal, bumi persis sedang berada antara bulan dan matahari. Bagian bulan yang sedang menerima sinar matahari hampir seluruhnya terlihat dari bumi, akibatnya bulan tampak seperti bulatan penuh yang dinamakan badr atau bulan purnama.
Setelah itu bulan bergerak terus dan bentuk bulan semakin mengecil. Sekitar tujuh hari kemudian setelah purnama bulan akan tampak dalam bentuk setengah lingkaran lagi itulah yang disebut dengan kwartir II atau tarbi sani.
Akhirnya sampailah pada saat ijtima’ kembali menjelang bulan berikutnya dimana sama sekali tidak tampak dari bumi(bulan Mati).
Dengan demikian pase-pase bulan dalam konteks satu bulan penuh meliputi:
1. Bulan mati(muhaq), yaitu ketika terjadi peristiwa ijtima’ antara bulan dan matahari.
2. Hilal awal bulan, yaitu ketika bulan meninggalkan ijtima’pada hari tanggal 1,2, dan 3 Qamariyah.
3. Tarbi’ awal, yaitu setelah bulan meninggalkan ijtima’ pada perempatan pertama dalam ukuran sudut(busur), pase ini terjadi pada tanggal 6,7, dan 8 qamariah
4. Badr(bulan purnama) atau full moon, yaitu ketika terjadi peristiwa istiqbal.permukaan bulan yang terkena sinar matahari terlihat dari bumi, pase ini terjadi pada tanggal 13, 14, dan 15 qamariyah.
5. Tarbi sani atau kwartir II, yaitu bulan meninggalkan matahari setelah peristiwa istiqbal,pase ini terjadi pada tanggal 21, 22, dan 23
6. Hilal akhir bulan, yaitu pase dimana bulan berbentuk sabit pada akhir bulan. Fase ini terjadi pada tanggal 27, 28, dan 29.