B. Arab

Pertanyaan

beberapa prinsip seseorang mendapat ilmu

1 Jawaban

  • Pertama: Meminta Tolong Kepada Allah

    Manusia itu lemah. Tidak ada daya dan kekuatan baginya kecuali dari Allah. Apabila dia diserahkan pada dirinya sendiri, maka sungguh dia akan hancur dan binasa. Namun kalau dia menyerahkan segala urusannya kepada Allah Ta’ala dan meminta tolong kepada-Nya dalam menuntut ilmu, maka Allah pasti akan menolongnya. Allah ‘Azza wa Jalla telah memberikan dorongan untuk berbuat demikian dalam Kitab-Nya yang mulia, Allah befirman :

    ( إياك نعبد وإياك نستعين )

    Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami minta pertolongan. [Al-Fatihah]

    Kedua: Niat yang baik

    Seseorang niatnya harus karena Allah ‘Azza wa Jalla dalam menuntut ilmu. Bukan menginginkan didengar (orang lain) atau pun ingin terkenal, tidak pula karena kepentingan-kepentingan duniawi. Barangsiapa yang menjadikan niatkan hanya karena Allah, maka Allah akan memberikan taufiq padanya serta memberikan pahala atas amalannya tersebut. karena (menuntut) ilmu adalah ibadah, bahkan termasuk ibadah yang terbesar.

    Suatu amalan, seorang hamba tidak akan diberi pahala atas amalan tersebut, kecuali apabila dia mengikhlashkan karena Allah, dan mengikuti Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

    ( إن الله مع الذين اتقوا والذين هم محسنون ) [ النحل : 128[

    “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” [An-Nahl: 128]

    Ketiga: Merendah Kepada Allah dan Memohon Kepada-Nya Taufiq dan Ketepatan

    Serta meminta kepada Rabbnya tambahan dalam menuntut ilmu. Seorang hamba itu faqir, sangat butuh kepada Allah. Dan Allah Ta’ala telah memberikan motivasi hamba-hamba-Nya untuk meminta dan merendah kepada-Nya. Allah berfirman :

    ( ادعوني أستجب لكم ) [ غافر : 60[

    “Berdo’alah kalian kepada-Ku niscaya Aku kabulkan untuk kalian.” [Ghafir: 60]

    Keempat: Kebaikan Hati

    Hati merupakan wadah bagi ilmu. apabila wadah tersebut bagus, maka bisa melindung dan menjaga sesuatu yang ada di dalamnya. Namun apabila wadanya rusak, maka sesuatu yang ada di dalamnya bisa hilang.

    Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam menjadikan hati sebagai dasar bagi segala sesuatu. Beliau bersabda :

    ألا وإن في الجسد مضغه ، إذا صلحت صلح الجسد كله ، وإذا فسدت فسد الجسد كله ، ألا وهي القلب

    “Ketahuilah bahwa dalam jasad itu terdapat segumpal daging. Apabila segumpal daging tersebut baik, maka baiklah seluruh jasad. Namun jika jelek, maka jasad seluruhnya pun jelek. Ketahulah bahwa segumpal daging tersebut adalah hati.” *8

    Kelima: Kecerdasan

    Kecerdasan itu ada yang alami, ada pula yang muktasab (bisa diupayakan). Apabila seseorang memang cerdas, maka dia harus semakin menguatkannya. Kalau tidak, maka dia harus menampa diri agar bisa meraih kecerdasan tersebut.

    Keenam: Antusias Mengumpulkan Ilmu merupakan sebab untuk bisa memperolehnya dan mendapatkan pertolongan Allah Ta’ala terhadapnya

    Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

    ( إن الله مع الذين اتقوا والذين هو محسنون ) [ النحل: 128]

    “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat ihsan.” [An-Nahl: 128]

    Ketujuh: Keseriusan, Kesungguhan, dan Kontiunitas dalam Meraih Ilmu

    Kedelapan: Konsentrasi

    Kesembilan: Menempuh Waktu yang Lama

    semoga membantu

Pertanyaan Lainnya