Jelaskan peranan lembaga formal dan informal dalam pengendalian sosial
Sosiologi
aqhuudugModus
Pertanyaan
Jelaskan peranan lembaga formal dan informal dalam pengendalian sosial
1 Jawaban
-
1. Jawaban nakwolesbayu
Peran lembaga formal dan informal dalam pengendalian sosial
Dalam sistem sosial masyarkat Indonesia terdapat lembaga-lembaga pengendalian sosial yang dikenal umum. Diantaranya polisi, pengadilan, adat, dan tokoh masyarakat.
· Polisi Polisi sebagai aparat negara bertugas memelihara keamanan dan ketertiban, serta mencegah dan mengatasi perilaku menyimpang anggota masyarakat sehingga tercipta ketertiban. Peran polisi bukan hanya menangkap, menyidik, dan menyerahkan pelaku tindak pidana ke instansi hukum. Polisi juga berperan dalam membina dan memberikan penyuluhan kepada orang yang berperilaku menyimpang dari hukum serta kepada seluruh masyarakat.
· Pengadilan Pengadilan merupakan alat pengendalian sosial agar seseorang berhati-hati dalam bertingkah laku sehingga tidak terjadi penyimpangan yang menyeretnya ke pengadilan. Pengadilan akan memberi sanksi tegas kepada siapapun yang terbukti bersalah. Ia dapat dihukum berupa denda, kurungan, atau penjara. Berat-ringannya hukuman tergantung dari kesalahan yang diperbuat oleh si pelaku.
· Adat Adat merupakan lembaga atau pranata sosial yang terdapat pada masyarkat tradisional. Di dalam adat, terdapat aturan untuk mengatur tata tertib tingkah laku anggota masyarakatnya. Adat yang sudah melembaga dan turun temurun disebut tradisi. Orang yang melanggar hukum adat dan tradisi akan dihukum oleh masyarakat di lingkungannya, seperti dikucilkan atau diusir dari lingkungan masyarakatnya, sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya.
· Tokoh masyarakat Tokoh masyarakat adalah orang yang memiliki pengaruh atau wibawa, sehingga ia dihormati dan disegani masyarakat. Hal yang diharapkan muncul dari tokoh masyarakat adalah keteladanan, bimbingan, nasihat, dan petunjuk kepada anggota kelompoknya, serta dapat menyelesaikan konflik sesuai kesepakatan bersama. Tokoh masyarakat dapat bersifat formal dan informal. Tokoh masyarakat formal diangkat dan dipilih oleh lembaga negara dan bersifat struktural. Contoh : presiden, ketua DPR/MPR, dirjen, bupati, dan lurah. Tokoh masyarakat informal merupakan tokoh yang diakui dan diterima oleh masyarakat karena orang tersebut dipandang pantas menjadi pemimpin dan panutan yang disegani. Contoh : pimpinan agama, pimpinan masyarakat, kiai, ketua adat, dan lainnya.