tolong dong..........
PPKn
FaridMaulana12
Pertanyaan
tolong dong..........
1 Jawaban
-
1. Jawaban amana808
Perlawanan Rakyat Maluku Terhadap Pemerintah kolonial Belanda
Dalam menghadapi Belanda, Nuku menggunakan cara diplomasi, yaitu dengan mendekati Inggris dan mengambil simpati rakyat dari kerajaan-kerajaan yang rajanya telah bergabung dengan Belanda, seperti Ternate.
Dengan dukungan tersebut, Nuku dapat memanfaatkan kekuatan militernya untuk menghadapi Belanda. Kerja samanya dengan Inggris hanya merupakan taktik semata.
Sultan juga menyadari bahwa kehadiran Inggris di Maluku atau Irian merupakan ancaman bagi pemerintahan pribumi di Maluku. Oleh karena itu, Nuku juga melakukan serangan terhadap Ternate yang mendukung Belanda.
Dengan serangan-serangan tersebut, Nuku berhasil mengambil simpati kerajaan-kerajaan Maluku yang merasa telah memiliki kemerdekaan sejak lama.
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial tidak hanya dilakukan oleh para sultan dan rakyatnya, tetapi juga oleh para pemuda. Para pemuda Maluku tidak suka dengan kehadiran pemerintah kolonial melakukan pemberontakan antara Juli sampai Desember 1817.
Pemberontakan tersebut dipimpin oleh Pattimura yang juga dikenal dengan nama Thomas Matulesi. Mereka memberontak karena pemerintah Belanda memberlakukan kembali penyerahan wajib dan kerja wajib yang pernah dihapuskan pada masa pemerintahan Inggris.
Pada 3 Mei 1817, mereka berhasil menghancurkan Benteng Saparua dan membunuh semua penghuninya. Dengan serangan tersebut, rakyat Saparua memberikan dukungan kepada Pattimura dan mengangkatnya sebagai seorang kapiten (kapten).
Serangan terus dilakukan, terutama ke kantor residen. Namun, kekuatan Belanda lebih kuat. Akhirnya, perlawanan Pattimura dapat dipatahkan pada 16 November 1817 dan ia kemudian dihukum mati.
Perlawanan Kaum Padri dalam menghadapi Penjajah Belanda
Perlawanan terhadap pemerintah kolonial Belanda juga dilandasi oleh semangat mempertahankan ajaran Islam, menghapus nilai-nilai setempat, serta nilai-nilai dari Barat yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Perang Paderi yang berlangsung dari 1821-1837 di Sumatra Barat dilatarbelakangi oleh semangat membumikan ajaran Islam sambil menentang adat yang kolot serta nilai-nilai dari Barat.
Disebut Perang Paderi karena para pemimpinnya berasal dari kalangan paderi atau tokoh agama Islam yang berkeinginan memurnikan ajaran Islam dari nilai-nilai yang bertentangan dengan Islam.
Baca selengkapnya: Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Belanda dan Perlawanan Rakyat Bali terhadap Belanda
Perlawanan Rakyat Banjarmasin terhadap Belanda
Selain perlawanan yang diuraikan tersebut, perlawanan terhadap pemerintah kolonial berlangsung di berbagai daerah dengan latar belakang dan penyebab yang berbeda-beda, seperti di Banjarmasin, Kalimantan Selatan menunjukkan perang berkecamuk di tengah-tengah persaingan anggota keluarga kerajaan untuk menduduki tahta kerajaan.
Pangeran Antarasai
Banyak anggota keluarga kerajaan yang ingin naik tahta bekerja sama dengan Belanda. Keadaan inilah yang sangat ditentang oleh Pangeran Antasari, salah seorang pangeran dari Banjarmasin.
Perang Banjarmasin pada 1859 dipimpin oleh Antasari yang menentang kehadiran Belanda dalam keluarga kerajaan di Banjarmasin. la putra dari Sultan Muhammad yang sangat anti-Belanda. Pangeran Antasari melakukan pertempuran sengit sampai ia gugur pada 1862.