IPS

Pertanyaan

Jelaskan peristiwa pengakuan kedaulatan pemerintah Belanda kepada pemerintah RIS!

1 Jawaban

  • Untuk menindaklanjuti
    hasil KMB maka tanggal 16 Desember 1949
    Ir. Soekarno dilantik sebagai presiden RIS
    dan pada tanggal 17 Desember 1949 diambil
    sumpahnya. Pada tanggal 20 Desember
    1949, Presiden Soekarno membentuk kabinet
    RIS yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta
    sebagai perdana menterinya.
    Pada tanggal 23 Desember 1949, delegasi
    RIS yang dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta
    berangkat ke Belanda untuk menandatangani
    naskah pengakuan kedaulatan RI dari
    pemerintah Belanda. Upacara
    penandatanganan naskah pengakuan
    kedaulatan tersebut dilakukan pada waktu
    yang bersamaan, baik di Indonesia maupun
    di Belanda yaitu pada tanggal 27 Desember
    1949.
    Di Belanda, yang menandatangani naskah
    penyerahan kedaulatan adalah Ratu Yuliana,
    PM. Dr. Willem Drees, Menteri Seberang
    Lautan Mr. AM.J.A. Sassen, dan ketua
    delegasi RIS, Drs. Moh. Hatta. Sementara itu,
    di Jakarta penyerahan kedaulatan dilakukan
    oleh Wakil Tinggi Mahkota A.H.J. Lovink dan
    Ir. Sri Sultan Hamengku Buwono IX dalam
    suatu upacara penyerahan kedaulatan.
    Dengan ditandatanganinya naskah
    penyerahan kedaulatan maka secara formal
    Belanda telah mengakui kemerdekaan
    Indonesia dan mengakui kedaulatan penuh
    negara Indonesia di seluruh bekas wilayah
    Hindia Belanda (kecuali Irian Barat).
    Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia
    oleh Belanda adalah peristiwa di mana
    Belanda akhirnya mengakui bahwa
    kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17
    Agustus 1945 sesuai dengan proklamasi
    kemerdekaan Indonesia, bukan tanggal 27
    Desember 1949 saat
    soevereiniteitsoverdracht (penyerahan
    kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam,
    Bojonegoro.
    Pengakuan ini baru dilakukan pada 16
    Agustus 2005, sehari sebelum peringatan 60
    tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia,
    oleh Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot
    dalam pidato resminya di Gedung Deplu.
    Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia
    diwakili oleh Menlu Hassan Wirajuda.
    Keesokan harinya, Bot juga menghadiri
    Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Ulang
    Tahun ke-60 Kemerdekaan RI di Istana
    Negara, Jakarta. Langkah Bot ini mendobrak
    tabu dan merupakan yang pertama kali
    dalam sejarah.
    Pada 4 September 2008, juga untuk pertama
    kalinya dalam sejarah, seorang Perdana
    Menteri Belanda, Jan Peter Balkenende,
    menghadiri Peringatan HUT Kemerdekaan RI.
    Balkenende menghadiri resepsi diplomatik
    HUT Kemerdekaan RI ke-63 yang digelar oleh
    KBRI Belanda di Wisma Duta, Den Haag.
    Kehadirannya didampingi oleh para menteri
    utama Kabinet Balkenende IV, antara lain
    Menteri Luar Negeri Maxime Jacques Marcel
    Verhagen, Menteri Hukum Ernst Hirsch Ballin,
    Menteri Pertahanan Eimert van Middelkoop,
    dan para pejabat tinggi kementerian luar
    negeri, parlemen, serta para mantan Duta
    Besar Belanda untuk Indonesia.
    Selama hampir 60 tahun, Belanda tidak
    bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia
    pada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda
    menganggap kemerdekaan Indonesia baru
    terjadi pada 27 Desember 1949, yaitu ketika
    soevereiniteitsoverdracht (penyerahan
    kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam,
    Amsterdam. Di Belanda selama ini juga ada
    kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia
    merdeka pada tahun 1945 sama saja
    mengakui tindakan politionele acties (agresi
    militer) pada 1945-1949 adalah ilegal.
    Sebelumnya, pada tahun 1995, Ratu Beatrix
    sempat ingin menghadiri Peringatan Hari
    Ulang Tahun RI ke-50. Tapi keinginan ini
    ditentang PM Wim Kok. Akhirnya Beatrix
    terpaksa mampir di Singapura dan baru
    memasuki Indonesia beberapa hari setelah
    peringatan proklamasi.

Pertanyaan Lainnya