Buatlah contoh karangan bertemakan banjir, 5 kalimat 4 paragraf!!
B. Indonesia
Cahyaniwulan
Pertanyaan
Buatlah contoh karangan bertemakan banjir, 5 kalimat 4 paragraf!!
2 Jawaban
-
1. Jawaban Anwar981
Banjir
Musim hujan yang melanda negeri membuat beberapa daerah yang sudah berhari-hari diguyur hujan terkena bencana banjir. Luapan air sungai dan ketidakmampuan gorong-gorong maupun selokan karena tersumbat sampah membuat banjir yang tak kunjung surut hingga hari ini. Selain banjir, daerah perbukitan juga mengalami longsor sehingga banyak jalan yang terpaksa ditutup karena khawatir membahayakan masyarakat yang melintasi jalan tersebut.
Bedasarkan penuturan seorang pelajar yang baru saja pulang ke kampung halamannya, hujan lebat yang tidak kunjung berhenti menyebabkan ia dan keluarganya harus mengemas barang-barang yang penting dan berharga sebagai persediaan dan terpaksa pindah karena rumahnya terendam banjir. Mereka terpaksa dipindahkan oleh pasukan penyelamat bencana dengan menggunakan sampan dan bot. Mereka bersyukur karena para penduduk kampung dievakuasi dengan selamat. Penduduk sempat merasa sedih karena melihat seluruh kampungnya telah terendam air. Mereka hanya mampu berdoa agar banjir yang menenggelamkan rumah mereka segera surut sehingga mereka dapat kembali ke rumah mereka masing-masing dan menjalani aktivitas seperti biasa.
Selama berada di tempat pengungsian, mereka dibekali dengan beragam barang keperluan oleh pemerintah dan para donatur seperti makanan, air, obat-obatan, dan pakaian. Para ibu dan gadis bersama-sama memasak makanan. Namun, anak-anak tampak bosan karena mereka tidak bisa leluasa bermain. Tempat pengungsian yang disediakan sangat sempit dan hanya bisa digunakan untuk tidur. Pasokan air dan layanan kakus juga kurang memadai sehingga banyak anak-anak yang sakit diare karena tempat pengungsian tidak bersih. Ketua kelompok pengungsian sudah mengajukan permintaan layanan kesehatan dan kebersihan namun belum direspon pihak pemerintah.
Selama seminggu mengalami bencana banjir dan tinggal di tenda pengungsian, akhirnya keadaan kembali pulih. Setelah seminggu, air banjir surut. Para penduduk merasa senang karena bisa kembali kerumah mereka meskipun keadaannya begitu kotor dengan sampah dan lumpur. Banyak harta benda seperti kereta, binatang ternakan dan tanam-tanaman yang musnah. Akhirnya mereka bergegas membersihkan rumah mereka dengan bantuan semprotan air dari dinas kebersihan setempat. Bencana banjir yang melanda kampung mereka meninggalkan kenangan pahit bagi semua penduduk kampung. Mereka berdoa agar kejadian itu tidak lagi terjadi dan pemerintah memperkuat tanggul dan sarana pencegahan bencana banjir.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kerugian nasional akibat bencana tersebut rata-rata sekitar Rp 30 triliun. Hanya dalam kurun waktu lima hari, banjir, longsor, dan puting beliung melanda 20 kabupaten/kota di Indonesia. Data sementara dari BNPB, 10 orang meninggal, 4 orang hilang, 2 luka-luka, 100 rumah rusak, dan ratusan rumah terendam banjir.
Faktor manusia memang lebih banyak menyebabkan banjir. Kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan dengan membuang sampah sembarangan dan penebangan pohon secara tidak bertanggung jawab adalah faktor klasik yang tidak juga kunjung hilang. Pencegahan telah dilakukan pemerintah dengan membangun DAM pengendali di bagian hulu sungai dan resapan agar air tak terlalu cepat turun dalam waktu bersamaan ke daratan. Air di dalam dam pengendali harus dimasukkan ke tanah secara intensif. Namun, perbaikan dan pembangunan harus juga seimbang dengan kepedulian masyarakat kepada alam itu sendiri. Lingkungan adalah bagian dari hidup kita. Maka, sudah sepatutnya kita turut menjaga lingkungan kita agar selalu bersih. Penanganan dan daur ulang sampah harus digalakkan. Selain itu, penanaman pohon juga harus terus dilakukan dan dirawat. -
2. Jawaban BGH
Andi mempunyai teman bernama David. David adalah anak yang ingin selalu bersih. David tinggal di kota. Sedangkan Andi sendiri tinggal di pedesaan. Andi memilih tinggal di desa dikarenakan udaranya yang bersih dan sampah tidak dibuang sembarangan.
Pada suatu hari di sekolah ( sekolah terletak di pedesaan ), Guru kami memberi kami tugas.Tugasnya iyalah kami harus membuat karangan. Lalu ketua kelas kami bertanya, karangan tentang apa?. Lalu kata guru kami, karangan tentang lingkungan tempat tinggal kalian dan dikumpulkan besok pagi.Tapi harus dilakukan secara berkelompok.
Andi dapat kelompok dengan Ello,dan David. Tiba-tiba kata David, untung loh kalian sekelompok sama aku. Emang kenapa kata Ello (anak pintar).Karena kalian semua kan tinggal di desa dan aku di kota, teruss...di desa kan tidak ada ac sedang kan di kota ada kata David.Ya udah deh.....
Nanti kita kumpul di rumah David jam 2 , kata Andi.Jam 2 pun telah tiba.....Semua sudah kumpul ya...kata David.Sekarang kita mulai, lalu merekapun jalan jalan di sekitar rumah David untuk memperoleh informasi. Tiba tiba hujan deras melanda.
Hujan berlanjut dengan derasnya. Tiba-tiba air menggenang ke seluruh rumah David. Ada apa ini kata Ello,BANJIR !!!!!. Lalu sekitar jam empat air pun telah surut. Lalu Ello pun protes harusnya kita di rumahku saja,di desa. Yah.... terpaksa deh kita harus nulis tentang kota tempat tinggal David. Tapi kayaknya tempat tinggal David bisa kena banjir, apa mungkin kamu sering buang sampah sembaranga. Lalu kata David, mungkin. Huh....makanya jangan buang sampah sembarangan.